Emergency Call


Ambulance
Call Center
Apakah kami membantu anda untuk mencari informasi?
  Ya
  Tidak

Poliklinik Bedah

Poliklinik Bedah

18 Jul 2021, 22:00:31

Poliklinik Bedah melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dalam proses mengobati penyakit, cedera, atau kondisi gawat darurat pada tubuh melalui metode bedah (operatif) dan obat-obatan, ditangani oleh dokter spesialis bedah yang profesional dan sudah berpengalaman di bidangnya. Dalam praktiknya, dokter spesialis bedah tak jarang menerima rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis lain terkait kondisi pasien yang membutuhkan tindakan bedah. Kemudian, dokter bedah akan melakukan diagnosis sesuai keahlian dan ilmu yang dimiliki untuk menentukan perlu atau tidaknya prosedur bedah dilakukan. Dalam menangani pasien, dokter bedah bertugas merawat pasien pada saat sebelum, selama, dan setelah prosedur pembedahan. Saat prosedur bedah dilakukan, dokter bedah bekerja sama dengan dokter anestesi dan perawat di ruang operasi dalam menangani pasien. 

Poliklinik Bedah RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo memiliki pelayanan poli bedah yang didukung oleh dokter spesialis bedah dan perawat yang profesional dengan teknologi yang canggih dan terkini. Kasus bedah dari yang ringan sampai berat akan dilakukan tindakan di instalasi bedah senter yang direncanakan atau tindakan saat itu juga.

Pelayanan Poliklinik Bedah diantaranya :

  1. Memberikan konsultasi, informasi, dan edukasi pada pasien maupun keluarganya terkait penyakit yang diderita.
  2. Melakukan diagnosis penyakit berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang tersebut antara lain laparoskopi, endoskopi, pemeriksaan radiologis termasuk USG, Rontgen, CT-scan, MRI, PET-scan, dan pemeriksaan laboratorium.
  3. Biopsi (pengambilan sampel jaringan) misalnya pada benjolan atau tumor pada bagian tubuh tertentu seperti tulang, kulit, usus, atau kelenjar getah bening.
  4. Melakukan terapi dalam bentuk bedah invasif (operasi terbuka) maupun invasif minimal (sayatan kecil atau bahkan tanpa sayatan) beserta penanggulangan komplikasinya. Tindakan bedah dapat bersifat elektif (terjadwal lebih dini), atau emergensi (harus dilakukan sesegera mungkin).
  5. Pembedahan pada usus buntu, hernia, mastektomi (pengangkatan payudara), kolektomi (pengangkatan usus besar), pengangkatan kandung empedu, dan amputasi.
  6. Bedah emergensi, seperti pada kasus perforasi usus buntu, peritonitis, abses hati, pecahnya varises esofagus, sumbatan usus, komplikasi tukak lambung (perdarahan atau bocor lambung), hernia inkarserata, dan pneumothorax.
  7. Pembuatan akses untuk prosedur cuci darah melalui pembuluh darah atau rongga perut.
  8. Manajemen dan perawatan luka termasuk luka bakar, luka infeksi, dan luka pasca operasi.
  9. Melakukan perawatan pasien sebelum, selama, dan setelah prosedur bedah, termasuk merencanakan terapi rehabilitasi kasus bedah