Emergency Call


Ambulance
Call Center
Apakah kami membantu anda untuk mencari informasi?
  Ya
  Tidak

Poliklinik VCT (Edelweis)

Poliklinik VCT (Edelweis)

18 Jul 2021, 22:03:12

Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk menangani penyebaran HIV/AIDS (Depkes RI, 2006). VCT adalah proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidental (rahasia) dan secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan pengetahuan tentang HIV dan manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi. Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti & menerima status (HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan. Voluntary Counseling Test (VCT)  merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV.

Tahapan dan Proses dalam VCT

Pada prinsipnya, VCT bersifat rahasia dan dilakukan secara sukarela. Artinya, hanya dilakukan atas inisiatif dan persetujuan pihak yang datang ke penyedia layanan VCT untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan yang dilakukan selama VCT pun terjaga kerahasiaannya. Setelah menandatangani persetujuan tertulis, VCT dapat segera dilakukan.

Adapun proses utama dalam penanganan HIV/AIDS melalui VCT adalah sebagai berikut:

Tahap Konseling Sebelum Tes : Saat memberikan konseling, konselor akan memberikan informasi kepada klien seputar HIV dan AIDS. Selama konseling berlangsung, konselor juga akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada klien.

Tes HIV : Setelah klien mendapatkan informasi yang jelas melalui konseling, konselor akan menjelaskan mengenai pemeriksaan yang bisa dilakukan dan meminta persetujuan klien (informed consent) untuk dilakukan tes HIV. Setelah mendapat persetujuan tertulis, tes HIV dapat dilakukan. Bila hasil tes sudah tersedia, klien akan diberi kabar dan diminta untuk datang kembali ke fasilitas penyedia layanan VCT agar konselor dapat memberitahu hasil yang telah dilakukan.

Tahapan Konseling Setelah Tes : Setelah menerima hasil tes, klien akan menjalani tahapan pasca konseling. Apabila hasil tes negatif, konselor tetap akan memberi pemahaman mengenai pentingnya menekan risiko HIV/AIDS. Namun, bila hasil tes positif, konselor akan memberikan dukungan emosional agar penderita tidak patah semangat. Konselor juga akan memberikan informasi tentang langkah berikutnya yang dapat diambil, seperti penanganan dan pengobatan yang perlu dijalani. Konselor juga akan memberi petunjuk agar klien dapat senantiasa menjalani pola hidup sehat dan melakukan beberapa langkah pencegahan HIV agar tidak menularkannya kepada orang lain.

Pada tahapan berikutnya, peran konselor adalah untuk lebih mendukung dan memperkuat kesehatan mental penderita HIV agar mereka tetap semangat dalam menjalani aktivitas dan hidup sehari-hari serta memastikan penderita HIV tetap mendapatkan pengobatan secara teratur.

Infeksi HIV/AIDS harus diwaspadai karena infeksi HIV tidak memiliki gejala awal yang jelas. Tanpa pengetahuan yang cukup, penyebaran HIV akan semakin sulit dihindari. Oleh karena itu, VCT perlu dilakukan sebagai langkah awal untuk mendapat informasi mengenai HIV sehingga penderita HIV bisa segera melakukan deteksi sedini mungkin dan mendapat pengobatan yang dibutuhkan. Dengan berbekal pengetahuan yang baik, VCT tidak hanya mampu mencegah penularan HIV, namun juga mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA)

RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo memberikan pelayanan VCT dengan tenaga medis dan konselor yang sudah terlatih. menyediakan dukungan psikologis, pengetahuan tentang HIV/AIDS, pencegahan dan penularan HIV.

Pelayanan VCT RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo diantaranya :

  1. VCT  (Voluntary Counseling and Testing/konseling dan tes HIV sukarela), PITC (Provider Initiated Testing and Counseling)
  2. HIV komprehensif (pemberian ARV, pengobatan infeksi oportunistik program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak/PMTCT dan konseling lanjutan)
  3. Serta ikut bergerak dalam pencegahan penanggulangan infeksi HIV/AIDS